Meraih Kepuasan Spiritual
Meraih Kepuasan Spiritual
Di dunia yang didominasi materialisme dan kapitalisme, rasanya tidak akan pernah ada cukup harta yang bisa dimiliki seseorang. Sekalipun manusia telah meraih begitu banyak harta yang sebagian besar berupa materi, tampaknya harta tersebut tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhannya, melainkan keinginannya. Karakteristik seperti itu terutama menggambarkan lebih dari separuh bangsa, oleh karena itu penting untuk mengambil tindakan sebelum orang-orang saling menghancurkan demi keuntungan semata-mata untuk menjadi lebih kaya, lebih sukses, atau lebih cantik. Orang-orang ini harus menyadari bahwa semua harta dan kesenangan dalam hidup hanyalah sementara yang tidak akan pernah bisa mereka bawa ketika mereka meninggal. Namun, dengan sesuatu yang disebut kepuasan spiritual, seseorang akhirnya dapat mengatakan bahwa ia tidak menginginkan hal-hal duniawi apa pun untuk memuaskan dirinya, melainkan lebih pada kekayaan spiritual.
Dan meskipun mencapai kepuasan spiritual jelas sulit dicapai, proses seperti itu sebenarnya sama dengan orang-orang yang disebut pertapa yang memilih untuk tinggal di pegunungan dalam kesunyian dan kedamaian murni. Akan tetapi, jika kita melihat dunia seperti kita, hidup seperti pertapa dewasa ini jauh lebih sulit, apalagi kehidupan kita saat ini pada dasarnya didominasi oleh materialisme. Maka, adalah bijaksana jika seseorang tidak menganggap hidup sebagai pertapa secara harfiah, tetapi menganggapnya sebagai tantangan agar ia dapat hidup dalam kesederhanaan dan kepuasan.
- Mengabaikan Kuantitas
Pada dasarnya, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah berpikir dengan kecerdasan ilahi dan mengabaikan nilai kuantitas. Sering kali, orang salah mengira kuantitas sebagai dasar kekayaan dan nilai. Akan tetapi, justru sebaliknya.
- Hidup Saat Ini
Hal kedua yang dapat Anda lakukan adalah hidup saat ini. Banyak orang terlalu peduli dengan masa lalu atau mungkin masa depan mereka sehingga mereka segera gagal menyadari bahwa mereka sebenarnya hidup di masa sekarang. Dengan demikian, mereka akhirnya melupakan nilai dari hal-hal yang mereka miliki saat ini karena mereka benar-benar dibutakan oleh hal-hal yang telah terjadi atau bahkan belum terjadi. Untuk hidup dengan kepuasan spiritual, Anda perlu hidup saat ini dan di sini tanpa kecuali. Nikmatilah setiap momen yang diberikan kepada Anda dan pastikan bahwa setiap detik dan menit berarti sesuatu yang penting. Selama Anda menyadari kebutuhan ini, maka Anda pasti dapat berkembang menjadi individu yang jauh lebih puas.
- Menerima Bahwa Anda Cukup
Hal ketiga dan mungkin yang paling penting yang harus Anda ketahui adalah bahwa dengan menjadi diri sendiri, Anda sudah cukup. Tindakan meremehkan diri sendiri atau mungkin mengatakan bahwa dirinya tidak cukup dapat sepenuhnya menghalangi dirinya untuk mencapai kepuasan spiritual. Selama Anda melihat diri Anda tidak layak, maka Anda membatasi diri Anda pada setiap hal yang mungkin terjadi pada diri Anda. Ingatlah bahwa selama Anda tidak melihat citra diri Anda yang sebenarnya, maka itu hanya berarti bahwa Anda perlahan-lahan semakin jauh dari Sang Pencipta yang telah menciptakan Anda dari rupa-Nya.
Jadi, mulailah menghargai diri Anda sendiri dan sadari bahwa Anda adalah ciptaan yang berharga. Dengan menerima dan mencintai diri sendiri, Anda membuka pintu menuju kepuasan spiritual dan kedekatan dengan Sang Pencipta. Ingatlah selalu bahwa Anda sudah cukup, dan dengan keyakinan ini, Anda dapat mencapai segala sesuatu yang Anda impikan.